Environment
Governance

Berkontribusi Aktif terhadap Pelestarian Alam dan Budaya, Mbah Sukoyo Terima Penghargaan Amartha Local Heroes 2023

Share to :

Mbah Sukoyo, tokoh masyarakat adat di Dusun Krecek, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menerima penghargaan Amartha Local Heroes 2023. Sebagai prosperity platform, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) berkomitmen mendukung pembangunan ekonomi akar rumput yang seimbang selaras dengan kelestarian alam dan budaya lokal.

 

Penghargaan ini sejalan dengan prinsip Amartha sebagai perusahaan yang menerapkan strategi bisnisnya dalam kerangka Environmental, Social and Governance (ESG).

 

Program Amartha Local Heroes bertujuan untuk memberi penghargaan dan menginspirasi individu, baik di lingkungan Amartha maupun masyarakat dengan menyoroti kontribusi yang mereka lakukan dalam menciptakan perubahan berkelanjutan di lingkungan tempat mereka tinggal. Melalui penghargaan ini, Amartha bertindak sebagai fasilitator untuk memperkuat perubahan positif dan mendukung nilai-nilai keberlanjutan sehingga dapat menginspirasi masyarakat, sektor swasta dan khususnya generasi muda.

 

Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha mengatakan, “Mbah Sukoyo merupakan sosok yang memiliki kontribusi besar bagi kelestarian alam dan budaya di Dusun Krecek, Temanggung. Partisipasi aktif masyarakat berperan penting dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif dan partisipatif, sehingga dapat dicapai keseimbangan antara kesejahteraan, kebahagiaan dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, Amartha mengapresiasi peran mbah Sukoyo sebagai salah satu Local Heroes tahun ini, dan semoga kontribusi beliau menjadi inspirasi bagi kita semua, khususnya bagi anak-anak muda.”

 

Beberapa aspek yang dinilai dalam penghargaan Amartha Local Heroes 2023 antara lain kepemimpinan dalam menggerakkan masyarakat di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup serta komitmen untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih inklusif melalui berbagai inovasi di tingkat akar rumput. Sebagai kepala dusun dan tokoh masyarakat Dusun Krecek, selama lebih dari dua puluh tahun Mbah Sukoyo konsisten melakukan rehabilitasi hutan dengan menanam puluhan pohon beringin untuk menjamin ketersediaan sumber mata air bagi generasi mendatang.

 

Bersama tokoh-tokoh muda di Dusun Krecek, Mbah Sukoyo juga melestarikan tradisi Merti Dusun dan Nyadran sebagai bentuk penghubung antara manusia dengan alam sekitar. Bahkan, saat ini kedua tradisi tersebut telah menjadikan Dusun Krecek sebagai destinasi wisata tradisional dan komunitas teladan dalam menciptakan perdamaian dan kerjasama antar umat beragama. “Masyarakat desa harus menyadari bahwa menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab bersama, dibutuhkan partisipasi semua pihak. Sumber air adalah kehidupan bagi kami, dan tanpa usaha bersama, itu akan hilang. Saya memohon doa restu dan dukungan dari masyarakat agar pelestarian lingkungan terus berlanjut hingga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain,” kata Mbah Sukoyo.

 

Sementara menurut Aria, Amartha percaya bahwa setiap individu dapat berkontribusi besar terhadap perubahan, dimulai dari langkah kecil dan konsisten seperti upaya Mbah Sukoyo dalam melestarikan sumber air di Dusun Krecek. “Semangat inilah yang juga menginspirasi Amartha untuk tetap yakin bahwa masyarakat akar rumput, dengan perannya masing-masing dapat terus bergerak menciptakan kesejahteraan yang lebih merata untuk Indonesia,” kata Aria.***

 

Sumber : alonesia.com

Documentation

Recent Updates

EnvironmentSocial
January 31, 2025
EnvironmentGovernanceSocial
January 31, 2025

Category

Related Article

Scroll to Top